Sabtu, 12 Mei 2012

Pohon Darah Naga


Pohon Darah Naga (Dracaena cinnabari) merupakan jenis pohon yang sangat langka yang berasal dari kepulauan Socotra, yaitu pulau kecil dari empat pulau di tengah Samudera Hindia. Pohon Darah Naga ini berbentuk seperti Jamur ataupun Payung raksasa. Pohon ini ditemukan oleh Profesor Issac Bayley Balfour pada tahun 1880. 

Pohon Darah Naga ini tumbuh di daerah yang kering dan dapat hidup lebih dari 300 tahun. Pohon Darah Naga tidak seperti pohon yang lain. Pohon - pohon pada umumnya memiliki getah berwarna putih. Tetapi pada Pohon Darah Naga, getahnya berwarna merah seperti darah dan biasa desebut sebagai darah naga jika disayat.  Oleh karena itu disebut Pohon Darah Naga. 

Konon menurut legenda nama pohon ini yaitu pada jaman dahulu, ada seekor ular balistik yang besar yang dianggap naga. Suatu hari naga itu berkelahi dengan seekor gajah dan keduanya mati. Kedua binatang itu mengeluarkan darah. Darah kedua binatang itu dipercaya memiliki kekuatan ajaib. Pada saat kedua darah binatang ini bercampur, tumbuhlah sebatang pohon. Pohon inilah yang dipercaya sebagai pohon darah naga.

Darah naga juga memiliki sejarah dalam Ritual Spiritual (Sihir). Darah Naga dipercaya dapat meningkatkan kekuatan mantra sihir untuk perlindungan, cinta, mengusir roh jahat, dan sebagainya. 

Getah merah pada Pohon Darah Naga ini dapat digunakan sebagai obat, pewarna maupun pemanis pada makanan. Sebenarnya darah naga telah digunakan sebagai obat dan pewarna sejak abad ke-1 oleh masyarakat Romawi kuno, Yunani Kuno, dan Arab. Lalu sejak abad ke-18, dipakai sebagai pernis untuk biola di Italia. Hingga saat ini darah naga masih digunakan sebagai pernis biola dan juga digunakan pada proses photography.