Merupakan Kota di bawah bebatuan berbentuk unik. Ini merupakan lokasi menakjubkan dimana ribuan bahkan puluhan ribu orang hidup di kota bawah tanah di dalam bebatuan berbentuk unik. Di kawasan Kappadokia yang terletak di wilayah Anatolia, Turki, banyak terdapat bebatuan besar dengan bentuk yang unik dan belum pernah kita lihat sebelumnya. Ada bebatuan berbentuk seperti jamur yang memakai topi baret, dan ada juga yang kerucut dengan bagian atasnya yang tajam. Ukuran dan bentuknya bermacam-macam, bahkan ada yang tingginya mencapai puluhan meter!
Bebatuan itu bukanlah hasil pahatan manusia, melainkan terbentuk secara alami. Sungguh menakjubkan bukan? Timbul pertanyaan mengaoa bentuknya bisa unik begitu?
Jawabannya karena gunung berapi. Di bagian timur wilayah ini terdapat gunung Erciyes dan di bagian barat terdapat gunung Hasan. Keduanya adalah gunung berapi yang pada masa dahulu mengalami letusan.
Bagian permukaan kemudian tertimbun debu vulkanik yang tebal sehingga terbentuklah lapisan tuff(bebatuan yang mengandung debu vulkanik) yang panas. Setelah waktu yang sangat lama, lapisan tuff yang lunak perlahan-lahan menjadi bentuk yang keras karena pengaruh hujan dan angin. Lapisan tuff ini mudah dibentuk oleh manusia, dan dengan keistimewaan tersebut maka dibangunlah kota besar di lapisan bawah tanah Kappadokia.
Berdasarkan keterangan dari para arkeolog, kota bawa tanah ini ditemukan pada tahun 1965, bukan hanya satu kota yang di temukan, tetapi ada beberapa kota bawah tanah lainnya yang juga berhasil ditemukan. Diantaranya adalah kota Kaymakli, Derinkuyu, dan Ozkonac.
Kota Kaymakli menjadi kota dengan bangunan 8 tingkat yang didalamnya bermukim sekitar ribuan hingga puluhan ribu penduduk. Selain itu, Kota Kaymakli dan Derinkuyu ddihubungkan dengan sebuah jalan yang panjangnya 9 kilometer. Sedangkan kota Ozkonac yang merupakan wilayah terluas, dikatakkan bahwa ada 60ribu penduduk yang bermukim dan menjalani kehidupan dalam kota raksasa tersebut.
Di kota bawah tanah ini terdapat jalan setapak dan tangga sehingga memudahkan penduduk untuk bepergian. Untuk mengumpulkan air, maka dibuatlah sumur. Dan agar mendapatkan udara, maka dibuatlah saluran udara yang mencapai permukaan tanah.
Pembangunan kota bawah tanah ini dilakukan oleh penduduk Nasrani yang bermukim di wilayah ini sejak abad ke-4. pada awalnya mereka menggali bebatuan tersebut dan membangun biara dan gereja yang di dalamnya dihiasi dengan lukisan-lukisan yang indah. Akan tetapi pada abad ke-7, wilayah ini diinvasi oleh penduduk muslim. Semenjak saat itulah, mereka diam-diam melanjutkan kehidupan di kota bawah tanah tersebut.
Penduduk kota bawah tanah pun kemudian membangun ruangan-ruangan dengan berbagai fasilitas yang dibutuhkan sehari-hari seperti pabrik wine, ruangan memelihara kambing dan keledai, dapur, ruangan menyimpan makanan, dan bahkan ruangan keluarga untuk makan bersama. Selain itu ada juga sekolah yang dibangun untuk anak-anak dan gereja yang megah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar