Stonehenge terletak di sebelah selatan Inggris. Stonehenge merupakan Peninggalan sejarah batu raksasa penuh misteri yang dibuat sekitar 5000 tahun yang lalu. Ada legenda yang mengatakan bahwa tempat ini dibuat oleh raksasa atau penyihir.
Di sebuah padang rumput yang luas, terdapat tunggul dan selokan berbentuk lingkaran dengan diameter sekitar 100 meter, dan di dalamnya berdirilah pilar-pilar batu berukuran besar. Sayangnya karena peninggalan ini sudah ada sejak zaman dahulu, banyak bagiannya yang rusak dan hancur sehingga sulit untuk mengetahui bentuk aslinya.
Tinggi pilar-pilar tersebut kira-kira 4,7meter. Bahkan pilar tertinggi jika dihitung dari bagian yang tertimbun, ada yang mencapai 9,5 meter! Dari penelitian yang dilakukan selama bertahun-tahun, diperkirakan Stonehenge merupakan tempat pengamatan Astronomi pada zaman kuno. Hal itu terungkap karena jika sebuah batu-batu yang ada dihubungkan dengan sebuah garis, maka dapat menunjukkan arah titik balik Matahari musim panas dan musim dingin.
Tapi kenapa harus menderetkan batu-batu besar untuk mengamati benda-benda langit? Karena hal inilah ada orang yang percaya kalau tempat ini merupakan tempat ritual memuja Matahari. Konon, pembangunan Stonehenge dimulai pada 3000 tahun SM dan selesai 1000 tahun kemudian. Di sebelah dalam tanggul dan selokan terdapat 4 buah batu yang disebut ‘Station Stone’, dan di permukaan tanah terdapat 56 lubang yang disebut ‘The Aubrey Hole’.
Di bagian dalamnya lagi, terdapat batu besar yang disebut ‘Sarsen Stone’ dan batu berwarna biru (Blue Stone) yang tersusun membentuk lingkaran. Didalam lingkaran terdapat batu yang disusun membentuk huruf U yang dinamakan ‘Trilithon’(tiga batu menara) yang didalamnya terdapat batu yang digunakan dalam upacara ritual.
Bagaimana caranya orang zaman dulu membawa dan menyusun batu raksasa hingga menjadi Stonehenge? Misteri besar itu hingga saat ini belum juga terpecahkan. Ada yang mengatakan kalau batu-batu itu dibuat oleh raksasa, dan menggunakan sihir. Saat ini diketahui batu tersebut disusun menggunakan teknik tingkat tinggi.
Salah satu batu Sarsen Stone yang beratnya 30 ton diperkirakan dibawa dari bukit Dawns yang berjarak 30 kilometer jauhnya. Blue Stone yang beratnya sekitar 4 – 5 ton, diperkirakan berasal dari pegunungan Prescelly yang terletak 200 kilometer jauhnya, dan dibawa melalui laut dan sungai.
Menumpuk batu di atas batu yang lain memerlukan sebuah teknik yang disebut ‘teknik tumpukan’, yaitu dengan melubangi batu yang jadi tumpuan sesuai dengan bentuk batu yang akan ditumpuk diatasnya. Teknik ini telah digunakan selama beribu-ribu tahun lamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar