Patung - patung berukuran besar ini dapat ditemukan di Pulau Pascua (atau dikenal dnegan Pulau Easter), Cili. Patung - patung berjumlah sekitar 900 patung berdiri tegak di berbagai tempat di pulau ini. Keunikan patung ini adalah ukuran wajahnya yang berukuran setengah badannya. Diantaranya ada pula patung yang seperti memakai topi (pukao) yang terbuat dari batu merah. Patung Moai dibuat dari batu vulkanik yang dipahat. Di lokasi pemahatan batu yang ada di gunung Rano Raraku, masih banyak terdapat patung - patung yang belum selesai di pahat.
Dari penemuan patung yang belum selesai dipahat ini, peneliti memperkirakan bahwa patung dipahat hanya dengan menggunakan batu. Pertama-tama, sekeliling batu dipahat, lalu diukirlah bentuk muka dan badan patung. Kemudian, bagian belakang patung dipahat dan dikeluarkan dari batu asalnya. Setelah pahatan dirapikan, maka selesailah pengerjaan patung tersebut. Tapi pertanyaannya, bagaimana cara memindahkan patung yang besar itu ke berbagai sudut pulau? dan bagaimana pula cara mendirikannya? Ada yang berpendapat bahwa patung ini dipindahkan dengan menggunakan tali yang terbuat dari kayu atau kulit pohon.
Selama abad 12 hingga abad 15, patung - patung Moai gencar dibuat oleh penduduk pulau. Akan tetapi, setelah itu tidak ada lagi yang membuatnya, bahkan ada yang dengan sengaja merobohkannya. Ada pendapat yang mengatakan bahwa terjadi peperangan antar suku yang tinggal di pulau tersebut. Meski belum diketahui secara pasti apakah benar teradi peperangan, tapi jumlah penduduk di pulau ini memang menurun drastis. Alasannya adalah karena kekurangan bahan makanan.
Sementara itu, patung - patung Moai yang telah roboh banyak mengalami kerusakan karena termakan usia. Setelah menerima bantuan dari pihak swasta Jepang, sebanyak 15 patung Moai dapat didirikan kembali. Bantuan ini diberikan pada tahun 1995. Meskipun patung-patung ini merupakan warisan dunia yang terletak di pulau yang jauh, namun berkat bantuan Jepang, patung - patung Moai pun diperbaiki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar