Kamis, 01 Desember 2011

Lukisan Nazca



Lukisan raksasa di atas permukaan tanah. Lukisan ini diperkirakan sudah ada sejak 2000 tahun yang lalu. Tujuan dibuatnya lukisan ini masih menjadi misteri hingga sekarang. Lukisan iguana yang panjangnya 180 meter, lukisan monyet yang panjangnya 55 meter, dan masih ada beberapa lukisan berukuran raksasa lainnya. Lukisan-lukisan seperti inilah yang dapat dijumpai di Dataran Nazca, Peru. 

Meskipun ukuran setiap lukisan berbeda-beda, tapi yang paling kecil sekalipun panjangnya mencapai puluhan meter. Saking besarnya lukisan ini, kita tidak dapat mengetahui gambar yang ada pada lukisan tersebut jika berdiri di permukaan tanah. Lukisan-lukisan ini pertama kali ditemukan pada tahun 1939 atau setelah manusia dapat terbang tinggi di angkasa menggunakan pesawat terbang. Karena ukurannya yang luar biasa besar, tak ada seorang pun yang menyadari keberadaan lukisan ini sebelum ada yang melatnya dari atas langit. Penemuan ini merupakan sebuah sejarah besar bagi ilmu arkeologi. 

Jika dilihat dari langit, kita bisa melihat lukisan bergambar burung kolibri, burung nasar, monyet, anjing, dan laba-laba. Hampir semua lukisan digambar dengan satu garis. Lukisan-lukisan permukaan tanah ini terletak di daerah gurun pasir nan luas yang dikelilingi oleh Sungai Nazca dan Sungai Ingenio. Di tempat inilah terdapat kurang lebih 70 lukisan permukaan tanah berukuran raksasa. Sebenarnya, siapa yang membuat lukisan-lukisan menakjubkan tersebut? Para peneliti memperkirakan bahwa lukisan permukaan tanah tersebut dibuat sekitar 2000 tahun yang lalu oleh masyarakat kuno. Dimana pada masa itu, kebudayaan Nazca sangat berkembang di dataran ini. 

Banyak sekali peneliti yang tertarik dengan lukisan ini, seperti ahli arkeologi, sejarawan, ahli astronomi, dan banyak ahli lainnya yang terus melakukan penelitian untuk mengungkapkan rahasia-rahasia di balik keberadaan lukisan ini. Yang pertama kali menemukan lukisan Nazca adalah seorang arkeologi bernama Paul Kosok. Dia dibantu oleh seorang ahli matematika berkebangsaan Jerman bernama Maria Reiche yang terus melakukan penelitian hingga usianya 95 tahun.

Memang telah banyak peneliti yang menyampaikan teorinya mengenai lukisan permukaan tanah ini, tapi teori dari Maria lah yang saat ini paling dipercaya, yaitu lukisan ini berkaitan dengan pengamatan astronomi. Salah satu garis pada lukisan ini dengan tepat menunjukkan titik tenggelamnya Matahari saat titik balik matahari musim dingin. Ada juga yang mengatakan bahwa lukisan-lukisan ini merupakan petunjuk yang dijatuhkan Tuhan dari langit, pesan untuk mahluk luar angkasa, atau tempat pendaratan makhluk luar angkasa.

1 komentar: